Selamat Datang di Blog MudyShare

Rabu, 25 April 2012


Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank/ADB) meramalkankan ekonomi Indonesia tahun ini bakal tumbuh sebesar 6,4 persen akibat perekonomian global yang masih melambat karena krisis di Eropa. Baru pada 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi naik menjadi 6,7 persen karena sektor perdagangan yang pulih dari imbas krisis dan membaiknya iklim investasi.

”Indonesia akan mempertahankan angka pertumbuhan 6,4 persen dengan mewaspadai adanya pelemahan ekspor dan capital outflow pada tahun ini," kata Edimon Ginting, Ekonom ADB di Jakarta.

Menurut Edimon, pemerintah telah berupaya dengan melakukan banyak hal untuk menggenjot daya tahan perekonomian terhadap guncangan eksternal tersebut, sebab sektor konsumer dan bisnis akan ekspansif tahun ini.

"Ketidakpastian di Eropa masih mempengaruhi pertumbuhan namun masih manageable, apalagi Indonesia menjadi salah satu negara tujuan penanaman modal asing (FDI) selain China, India dan Brazil," ucapnya.

Asumsi pertumbuhan itu telah mempertimbangkan pemerintah akan mendorong investasi pada bidang infrastruktur, mengurangi hambatan pembangunan seperti penyerapan anggaran belanja modal serta mengurangi kesenjangan pembangunan di kawasan barat dan timur Indonesia. Pasalnya, memang tantangan yang harus dihadapi pemerintah pada 2012 ini yakni melakukan pembenahan infrastruktur dan mengurangi kesenjangan itu.

Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Jon D Lindborg mengemukankan, perekonomian Indonesia masih berada dalam posisi yang baik untuk tumbuh dan kuat. "Momentum pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara terus berlangsung. Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penyesuaian ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan dan jangka panjang," ujarnya.

ADB melaporkan, Indonesia mencatat pertumbuhan 6,5 persen pada 2011 yang didorong penguatan konsumsi dalam negeri, peningkatan investasi serta naiknya net ekspor. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,7 persen dan menyumbang 2,7 persen dari total pertumbuhan ekonomi, namun investasi publik turun karena lemahnya penyerapan belanja modal. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap tinggi tahun ini dan tahun depan.

Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan konservatif menyusul adanya krisis di zona Eropa dan Amerika. "Dalam situasi semacam ini target pertumbuhan ekonomi kita sekitar 6,5 persen dari tahun lalu, tapi tahun ini mungkin akan konservatif sekitar 6,3 hingga 6,7 persen," ujar Chairul.

Kendati demikian dengan naiknya peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Moody"s Ratings akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Aliran dana masuk akan datang, dan ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk menambah fortofolio. "Ke depan Indonesia akan menjadi tempat yang bagus untuk investasi," jelas dia.

Dia menuturkan, terbebasnya Indonesia dari krisis tak lepas dari tepatnya penanganan pemerintah. Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat potensial. Bila sumber daya ini dikelola dengan baik, bisa membuat pertumbuhan ekonomi lebih kencang


Sumber : http://berita-lampung.blogspot.com/2012/04/adb-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi.html

Please Visit http://translate.google.com/  for Switch to Another language

1 komentar: